Pada dasarnya, televisi adalah sebuah media elektronik dimana ‘kita’ mendapatkan informasi, hiburan dikala jenuh, dan edukasi yang dapat memperluas wawasan akan segala hal dalam dunia nyata ini. Namun apa yang terjadi jika ternyata media tersebut justru membodohi moral dan akal budi manusia? Bahkan tidak dipungkiri bahwa apa yang selalu anda impi-impikan pada waktu dahulu tidak dapat terwujud hanya karena sebuah televisi dan kebiasaan anda berubah menjadi seorang yang pemalas.
Sebuah artikel yang berjudul Children’s computer and television time linked to psychological problems yang ditulis oleh Ian Sample dalam situs The Guardian menuliskan tentang sebuah studi yang menemukan fakta bahwa kebanyakan anak-anak menghabiskan waktunya di depan televisi selama berjam-jam. Pertanyaannya adalah, lalu kapan waktu bagi mereka untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya? Pastinya masa kanak-kanak hampir selalu dipenuhi dengan waktu bermain dengan teman-teman sebayanya, jika pada kenyataannya anak-anak zaman sekarang lebih senang menghabiskan waktunya di depan televisi selama berjam-jam pasti tidak ada waktu bagi mereka untuk mengerjakan segala sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan rumah dari sekolah atau mungkin waktu untuk belajar ataupun kalau ada dapat dipastikan hanya sedikit sekali waktu yang mereka gunakan untuk belajar.
Bukan hanya anak-anak saja yang memiliki kebiasaan menghabiskan waktunya hanya dengan menonton acara televisi, kebanyakan orang-orang dewasa, remaja, bahkan orang tua pun menghabiskan waktu mereka dengan duduk manis di depan layar kaca dan menyaksikan acara-acara favorit mereka sendiri-sendiri. Lalu kapankah waktu untuk bersosialisasi, mengurus anak-anaknya, menghasilkan uang untuk keperluan kehidupan sehari-harinya, atau mungkin bahkan menambah ilmu pengetahuan dengan membaca buku-buku yang bermanfaat
Kasus sederhana saja acara televisi yang ada di Indonesia yang saat ini sedang tren-trennya adalah meluapnya berbagai macam program ‘sinetron dan film lepas’ atau juga ‘program reality show’ yang sering sekali muncul di tiap-tiap stasiun televisi. Program-program tersebut sangat digemari oleh anak muda zaman sekarang dan juga para orang tua, namun jika program tersebut dicermati lebih dalam lagi, kebanyakan acara-acara tersebut tidak ada yang memberikan suatu informasi yang penting dan juga tidak mencerminkan kehidupan nyata yang benar-benar terjadi jikapun ada hanya sepersekian persen saja dari kehidupan nyata kita dan juga program tersebut hanya berisi suatu kehidupan yang terlalu di lebih-lebihkan. Justru dengan menyaksikan program tersebut ‘kita’ di didik menjadi pemalas.
Sesegera mungkin ‘matikanlah televisi anda’, banyak hal yang dapat dilakukan jika ‘kita’ segera meninggalkan kebiasaan buruk tersebut. Misalnya saja waktu untuk menghasilkan uang lebih, membaca buku yang justru memberikan informasi yang mendukung kehidupan kita, bersosialisasi dengan tetangga atau teman sekitar, mempelajari suatu hal yang baru, merapikan atau membersihkan rumah sendiri, dan masih banyak lagi hal baru yang kadang tidak kita sadari sendiri. Begitu banyak waktu yang terbuang hanya karena ‘menonton televisi’ yang seharusnya dapat menjadi waktu yang lebih bermanfaat.
Mungkin kebijakan yang dapat diambil jika anda masih susah untuk melepaskan televisi dari kehidupan anda adalah dengan membatasi ‘jam menonton televisi’ anda atau mungkin dengan menyaksikan program yang lebih bermutu atau program berita yang dapat membangun kehidupan anda sendiri. Cobalah untuk menghindari berlangganan televisi kabel sehingga anda akan terhindar dari acara-acara baru yang membuat anda susah untuk meninggalkan kursi kesayangan di depan televisi anda. Alangkah lebih baik jika anda mematikan televisi atau membatasi jam nonton anda setelah anda membca artikel ini.
Sumber: http://www.lifehack.org/articles/productivity/6-steps-to-remove-tv-from-your-life.html Disadur dari http://jadiberita.com/blog/2011/03/23/dampak-negatif-tayangan-televisi/
No comments:
Post a Comment