Obat penghilang rasa sakit atau pereda nyeri ternyata bisa berdampak negatif terhadap kepuasan seksual pria. Salah satu pereda rasa sakit bernama Gabapentin disinyalir dapat menyebabkan pria tidak bisa mencapai orgasme.
Gabapentin biasanya digunakan untuk mengobati nyeri neuropatik, kejang dan penyakit biopolar pada pasien usia lanjut.
Peneliti telah melakukan studi dengan menganalisis kasus pria yang tidak bisa merasakan orgasme akibat konsumsi obat tersebut. Kondisi ini ternyata jumlahnya jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan dalam uji klinis.
“Gabapentin menjadi penghambat orgasme umumnya pada pasien berusia lanjut,” kata Michael D. Perloff, asisten profesor neurologi di Boston University, dalam penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Geriatric Pharmacotherapy.
Perloff menambahkan meskipun Gabapentin bisa menimbulkan anorgasmia, yaitu kondisi dimana seseorang tak bisa mencapai orgasme, namun tetap tergantung pada dosis yang dikonsumsi.
Gabapentin telah diresepkan selama bertahun-tahun, mengingat efek samping yang timbul tidak terlalu berbahaya. Biasanya, Dampak yang ditimbulkan hanya sebatas menimbulkan rasa kantuk dan pusing beberapa saat setelah dikonsumsi.
Penelitian menunjukkan bahwa tiga dari 11 pasien yang mengonsumsi Gabapentin, berusia di atas 50 tahun mengalami anorgasmia. Tetapi mereka kembali bisa merasakan orgasme setelah mereka mengurangi atau tak lagi mengonsumsi Gabapentin.
Kondisi ini berbeda pada 10 kasus pada pasien yang usianya lebih muda. Rata-rata usia mereka 38 tahun.
"Jika anorgasmia terjadi, pasien harus diyakinkan bahwa itu juga bisa tergantung dari dosis yang diberikan,” kata Perloff seperti dilaporkan Times of India
No comments:
Post a Comment